GURU IDOLA ALA KHD

Oleh: Zayyinul Firdaus, S.Pd. *)

“Refleksi Aksi Nyata Modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara”

Kodrat zaman mengantarkan Pendidikan ke Era yang sama sekali baru. Kebiasaan berubah, metode, cara dan pendekatan turut berubah menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan. Menolak perubahan berarti kita tak siap dengan tantangan nyata yang ada di depan mata. Guru, harus menyesuaikan diri terhadap segala perubahan yang ada. Hampir semua hal berubah, kecuali cara pandang dan filosofi yang terus dijunjung. Itulah Filosofi Pendidikan Ala Ki Hadjar Dewantara.

Pemikiran KHD tak lekang oleh zaman, bahkan kian relevan dalam menjawab kebutuhan pendidikan sebagai dasar seseorang untuk tumbuh dan berkembang sampai saatnya berkecimpung dalam masyarakat. Kencangnya arus teknologi tak menjadi halangan pola pandang KHD untuk terus membumi dan diterapkan oleh pendidik masa kini. Pemikiran KHD tentang pentingnya penanaman nilai dan budi pekerti sangat menjawab tantangan zaman terlebih dengan kian marak dan bebasnya akses terhadap teknologi dan informasi di kalangan pelajar. Pentingnya pola pikir tentang bagaimana menyikapi hal tersebut penting bagi guru untuk dapat memformulasikan langkah dan metode yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran.

Gambar 1: Aksi Nyata Implementasi Pemikiran KHD

KHD menekankan tentang pentingnya penanaman nilai dan budi pekerti dalam pendidikan di sekolah sehingga mendorong saya untuk menerapkan hal-hal sederhana sebagai penanaman nilai dan budi pekerti ini dalam kelas, mulai dari pembiasaan pagi saat menyambut murid hadir di sekolah, mengedukasi tentang pentingnya toleransi dalam bergaul, juga penanaman aspek religius yang juga dilaksanakan dalam pembiasaan di sekolah. Peran serta orang tua juga tak kalah pentingnya bagi perkembangan budi pekerti mereka di masyarakat, hal ini juga yang menggerakan saya bersama guru-guru di SDN 1 Brangsong untuk mengajak orang tua terlibat langsung dalam penyelenggaraan kegiatan baik di sekolah maupaun di rumah. Guru perlu membina komunikasi yang baik dengan orang tua untuk memastikan penanaman nilai yang telah dilakukan guru di sekolah juga tertanam dalam perilaku murid di rumah dan lingkungan rumahnya.

Perkembangan aspek psikologis berupa penanaman nilai dan budi pekerti sangat penting dalam membentuk watak dan karakter murid sehingga segala macam potensi bakat dan minatnya mampu diframing dengan baiknya akhlak juga karakter mereka sehingga tak hanya sukses dalam menggapai cita-citanya kelak namun juga sukses dalam menjaga nilai-nilai di masyarakat.

Gambar 2: Memaksimalkan Potensi dan Bakat Murid

Setiap murid tumbuh dengan keberagaman potensi dan bakat sebagai kodrat alamiah mereka, hal ini juga menjadi salah satu pilar pendidikan ala KHD yang harus terimplementasikan dengan baik dalam pembelajaran di sekolah. Guru harus mengetahui potensi dan bakat dari setiap murid yang ia ajar. Memetakan potensi dan bakat murid ini yang juga saya lakukan dalam pembelajaran yang saya lakukan di kelas. Pemetaan potensi dan bakat murid bertujuan agar guru dapat memaksimalkan potensi dan bakat tersebut menjadi kekuatan murid untuk mencapai prestasi di bidangnya juga menjamin kemerdekaan murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan cita-cita yang mereka inginkan sesuai dengan pemikiran KHD.

Selain menjadi pemimpin pembelajaran guru juga harus menjadi penggerak perubahan. Sebagai Guru Penggerak kita perlu menjadi teladan bukan hanya bagi murid saja tetapi juga bagi teman sejawat sesama guru di sekolah maupun di masyarakat. Menjadi Guru Pembelajar adalah jawabannya. Guru perlu membekali diri dengan kompetensi-kompetensi pendukung pembelajaran dan pelaksanaan tugasnya sehari hari. Guru harus menguasai apa yang sedang bahkan kelak akan dikuasai murid dalam bidang teknologi dan informasi sehingga mampu menggunakan pengetahuannnya itu untuk kepentingan pendidikan dan pengejaran yang dilakukan di kelas. Guru Penggerak juga harus berperan aktif dalam menularkan praktik baik pembelajaran baik di sekolah maupaun diluar sekolah. Memberi manfaat bagi masyarakat serta berperan dalam perkembangan pendidikan secara umum di lingkungan yang lebih luas.

Menjadi guru adalah paket lengkap. Selain di gugu dan ditiru, guru tangkas dalam segala bidang menjadi nilai plus dalam berkecimpung dalam dunia pendidikan, selain menjadi pemimpin pembelajaran dan menjadi idola bagi muridnya. Karena bagi guru Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

*) Guru SDN 1 Brangsong

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *