Tradisi Ruwatan Sukerta

Sahabat #DisdikbudKendal, Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Kendal bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan Tradisi Ruwatan Sukerta pada Minggu, 24 Juli 2022 di Desa Wonotenggang, Kecamatan Rowosari.
Ruwatan Sukerta adalah suatu upacara ritual yang di percaya untuk membuang sial/menolak bala orang orang “sukerta” yang mempunyai arti “lemah dan memiliki banyak kekurangan” agar mereka segera terlepas dari berbagai penyakit dan sekaligus sebagai buang sial.
Ruwatan Sukerta di Kecamatan Rowosari diawali dengan pementasan Wayang Kulit dengan lakon “MURWAKALA” yang mengisahkan awal mula bencana yang berasal dari tokoh Batara Kala yang akan memangsa manusia sukerta, untuk mengatasinya seorang dalang sepuh menantang Batara Kala agar berhenti memakan manusia sukerta dengan syarat akan dibacakan (dijelaskan) asal usul/jatidiri Batara Kala dengan melihat “rajah” (tulisan) yang ada di beberapa bagian tubuh Batara Kala. Kemudian Batara Kala pun diruwat oleh sang dalang sepuh agar “sembuh” dan berhenti memakan manusia. Acara dilanjutkan dengan pemotongan sebagian rambut peserta ruwatan sebagai tanda buang sial dan dilanjutkan dengan membasuh kepala dengan air kembang yg telah didoakan sebagai tanda penyucian diri.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.